Bincang-bincang Umi Masbihah 26 Feb 2016
CITA-CITAKU 11 ANAK (biar bisa main futsal)
Berawal dari cerita ummi dan bebeyrapa DS 8 yang mengikuti kajian ustadz tjahya((semoga ga salah denger nama ustadznya)). Disayangkan bahwa yang mengikuti kajian SEMUAnya ibu-ibu dan bapak-bapak tidak ada anak mudanya, bayangkan SEMUA lho ini bukan mayoritas yang mengaji ibu-ibu bapak-bapak. Padahal pembahasannya juga mengikuti bahasan yang kekinian yaiitu LGBT. Umi kurang suka membahas di forum besar terkait isu yang membuat masalah resah dalam contoh lain adalah syiah. Maka, untuk mengawal isu besar ini umi memberi pengantar kepada kita sebagai ibu kelak, harus tahu berbagai permasalahan dan cara menanggulangi maupun mengatasi permaslahan yang semakin kompleks ini. Tidak dipungkiri bahwa kebahagiaan anggota keluarga itu terdapat peran besar ibu dan anggota keluarga di dalamnya. Mengubah karakter generasi penerus itu perlu sifat militan ! MILITAN itu PERLU boy. Perempuan tidak boleh manja, tidak boleh cepat mengeluh, tidak boleh tergantung oleh orang lain, BERDIKARI, tapi tetap sholihah.
Berbicara terkait sholihah, apa sih definisi sholihah yang kalian inginkan untuk anak kalian? Coba diskusikan . beberapa menit kemudian ada yang menjawab bahwa definisi sholihah/sholih itu bahwa anak menghormati orang tuanya, lalu dipraktekan oleh umi bahwa realitanya anak umi juga sholih sekali “dek hamas dipanggil umi, “ emohhh.. gitu jawabannya. Adek hamas sayang umi? Endak. _wkwk, adek hamas sayang abi? Iya. Kenapa? Karena abi handsome. _wkwkwk. Umi ingin menunjukkan bahwa idealnya kita mengharap bahwa anak bisa menghormati orang tuanya, tapi kita tidak bisa berada digaris keras idealita kita, karena realitanya begitu, terlebih anak zaman sekarang yang sudah lebih cerdas dibanding orang tua.
Coba nih temen-temen tadi laila goreng kerupuk yang gosong satu toples coba.. _wkwk “untung belum menikah ya lel” _wkwkwk. Nah, ini Gita juga “ngulek.. tok cetok tok tok” _wkwkwk umiii bisa banget dah bikin kita pengen berubah, dan saya dalam hal ngulek aja ga pake estetika, belum lulus lah istilahnya. Pelajaran disini adalah untuk menjadi seorang ibu yang berperan besar  dalam rumah tangga dan masyarakat perlu pengorbanan yang lebih. Jangan ngantukan lah, mumpung masih muda. MILITAN. Jangan kemayu lah, definisi kemayu disini adalah tidak mau kalau disuruh gosok kamar mandi, disuruh ngepel, masak.
Ibu itu harus siap dalam hal apapun, umi pernah waktu main di pantai Glagah sama 7 anggota keluarga, tergerus arus ombak dan umi melihat dengan kepala mata umi sendiri, bayangkan jikalau kita menjadi perempuan yang lemah, apakah kita di saat itu juga akan pingsan? Kita harus kuat !! harus tahu apa yang akan kita lakukan. Contoh lain kalau ada anak kita yang tiba-tiba kejang, kalau kita bingungan, bakal gimana coba anak kita? Kita harus tanggap.
Menikah itu antara IDEALITA dan REALITA. Kita boleh memiliki idealita, karena idealita itu menurut saya merupakan jalan untuk mencapai tingkat realita itu sendiri. setidaknya kita punya idealita, walaupun dapat dipastikan bahwa realita tak seindah idealita.  
Ketahanan keluarga—bersiaplah wahai pemuda, usiamu masih belia, kuatmu masih energik, suaramu masih lantang,
Anak yang hampir meninggal, ayah lg ngeliqo-i—“nyawa anakku lebih tahu kemana nyawa itu harus kembali.” Itu merupakan jawaban sang ayah ketika istrinya menelpon saat anak kritis. Orang yang demikian sudah selesai urusannya dengan maslah duniawi.
Suami yang baik adalah suami yang meninggalkan apapun urusan duniawi dari istrinya, diberi istri yang coklat ya Alhamdulilah, diberi yang putih alhamdulilah, memang munafik kalau alasan memilih istri karena beliau baik hatinya, memang tahu po hatinya kek mana? Tetap yang terlihat secara mata adalah wajah, ya memang wajah menjadi salah satu indikator pemilihan calon. Yaa memang sudah tertulis di atas sana, tinggal memperbaiki diri sendiri dan menjadi pribadi yang paling baik untuk orang lain.

Wanita itu kudu kuat, okey gaess !!
semangat berlelah-lelah, karena yang dicari adalah orang yang mau berlelah lelah diri tanpa keluhan dan berani menentang kemungkaran. bismillah :)

Komentar