Aku + Alloh SWT = CUKUP !


Kajian Ustadz Syatori 
Tanggal 10-09-2018


              -Membaikkan Hidup dengan Prasangka Baik yang Tak Pernah Redup-

Taddabur adalah upaya menjadikan Al Quran sebagai cermin untuk melihat

wajah kehidupan kita.

Melihat apakah di wajah iman kita ada ridha dan ikhlas kepada Allah?

tidak mungkin dia bercermin lalu kehilangan hidupnya itu ga mungkin namun soal wajah iman, ia mengaku bercermin namun tidak ada ridha dan ikhlas dalam hidupnya maka seperti wajah tanpa hidung dan mulut. Apakah kita memiliki dua kekayaan yang sangat bernilai dan pasti dimiliki oleh orang yang beriman yaitu kekayaan ridha dan ikhlas. semiskin apapun ia secara duniawi namun jika ia ridha dan ikhlas maka ia jauh lebih kaya dibandingkan orang yang punya kekayaan namun tidak ridha dan ikhlas.

RIDHA DAN IKHLAS ADALAH DUA KENYATAAN HIDUP YANG AKAN MEMBAWA HIDUP KITA SAMPAI PADA TUJUANNYA.

sebenernya kita butuh ke Semarang maka akan pilih bus jadul, hidup juga begitu banya berpikiran lain, hidup di dunia yang penting banyak uangnya cantik yang penting penampilan. padahal semuanya belum tentu membawa kepada tujuan hidup kita dan yang bisa membawa adalah ridha dan ikhlas. RIDHA dan ikhlas aadalah kenyataan hidup yang tidak bisa dihindari
karena hidup ini isinya kejadian dan tidak akan mungkin ada hidup kecuali ada

peristiwa.

hidup bermula dari kejadian yang kita sikapi dengan rasa ridha, maka setelah itu lahirnya amal-amal kebaikan yang kita tunaikan dengan ikhlas. begitulah yang namanya hidup. maka dari lahirnya amal amal kebaikan yang kita tunaikan dengan ikhlas.






siklusnya kehidupan manusia

kejadianà ridha à amal à ikhlas balik lagi
bayangkan bawa mobil namun tidak bisa berputar maka tidak akan bisa jalan maka jika roda itu berputar maka akan sampai kepada tujuan. bisa jadi perputarannya lambat pada saat dari kejadian ke ridha karena menggunakan perjuangan dulu untuk ridha. maka ada proses untuk menjadi ridha dan akhirnya bisa ridha. kemudian setelah ridha dan untuk mencari amal itu membutuhkan proses, setelah saya dihina orang maka amal apa yang bisa dilakukan pada saat dihina begini maka itu butuh proses juga, jadi agak lama perputarannya. dan memang alaminya begitu. seperti kita membawa mobil jika langsung cepat berjalan maka bisa loncat. jika sudah cepat maka banyak kejadian itu akan menjadi ladang amal. maka amal ini harus dilakukan dengan ikhlas. dan semakin cepat semakin cepat, dan akan sampai ke tujuannya dan akhirnya menjadi reflek. uang hilang maka ridha. jika pergerakan cepat maka kita kan sampai kepada tujuan hidup yaitu Ridha Allah. dan cepat tidaknya sampai ke ridha Allah itu tergantung dengan perputaran roda.


Merasakan ringan dan senangnya beramal baik

ini ciri orang jika sudah sampai genggam ridha Allah. ringan dan bahagia itu dari Allah karena Allah ridha dengan hidup kita dan Allah yang membuat semuanya ringan dan dalam ringan itu membuat kita bahagia. jika belum mendapatkan ridha Allah, maka akan muncul reaksi yang berbeda, maka jika belum mendapatkan ridha Allah maka pikirannya yang enga engga dan jika kita mendapatkan ridha Allah maka Allah akan membimbing kita dan Allah berikan rasa bahagai itu ketika kita beramal baik dan apapun amal baiknya.






Merasakan berat susahnya beramal buruk

………..bisa jadi juga , tidak dalam bentuk rasa namun Allah mencegah

dia, misal mau cerita jelek orang lain, bisa jadi terbawa arus namun baru dua kecap entah kenapa lidah ini tergigit dan sakitnya bukan main. dan lalu mengadu kepada Allah dan tidak jadi cerita jelek orang lain. ini karena sudah dalam naungan ridha Allah. ika sudah terlanjur berbuat dosa dia menyesal dan kembali serta bertaubat kepada Allah.


Selalu terbuka pintu menuju Allah

jika sudah berada dalam genggaman ridho Allah maka Allah selalu bukakan pintu antara dirinya dengan hamba yang diridhonya dan sehingga apapun itu akan membawa dia kepada Allah. jadi hubungannya selalu kepada Allah. lagi susah maka terhubungnya kepada Allah serta berharap kepada Allah. dan jika ada rasa cinta maka cintakan kepada Allah , jika ada rasa takut maka rasa takutnya kepada Allah. jika dia dipuji banyak orang maka ia bilang ini saya baik kaya gini karena pertolongan Allah jadi selalu menemukan jalan ke Allah, dan arahnya selalau ke Allah.

Ya Allah telah aku tutup pintu hidupku, kecuali pintu antara kau dan aku Ya Allah biarkan pintu itu terbuka untuk selamanya agar aku bisa menemuimu setiap waktu


menyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, dan jika bukan karena izin Allah maka tidak bisa. ini yang diajarkan Allah kepada kita melalui surat Al ankabut ayat 11 : “ tidak ada satu musibapun kecuali dengan izin Allah

dan Allah dengan bahasa yang sangat halus menyuruh kita untuk mengimaninya, Allah langsung memberikan kabar gembira “Barang siapa yang iman kepada Allah maka akan berikan hidayah di dalam hatinya “






Rasa ridho itu bisa jadi rasa hidayah yang Allah berikan kepada orang yang mengimani segala sesuatu itu terjadi atas izin Allah. buktinya kita mengimani adalah kita tidak mengeluh atas kejadian apapun yang memang terjadinya atas izin Allah.

Jika ada orang yang tidak ridha maka Allah ingatkan “ Allah tau siapa yang mengeluh, Allah tau siapa yang tidak bisa menerima apalagi berburuk sangka kepada Allah” jadi ayat ini mengajarkan kepada kita selalu ridha atas semua kejadian. kejadian itu bisa kita yang mengalami atau dialami orang lain maka mari bersama sama mengambil makna dari musibah yang menjadi cermin sejauh mana kita iman ataa segala seusatu terjadi atas izin Allah dan ini merupakan modal untuk membuat roda kehidupan kita berputar.

semakin tinggi ridhanya kepada Allah maka akan hadirkan sesuatu yang lebih besar, jadi musibah yang lebih besar agar ada kesempatan untuk ridha dengan kualitas yang lebih baik dan nilai yang lebih baik. seperti kita ujian SD SMP SMP S1 S2 itu nilainy B walaupun sama namun kualitasnya lebih baik.

Begitulah namanya hidup semuanya menjadi ujian untuk segala ssesuatu terjadi atas ziin Allah dan jika kita Imani maka kita rihda dan seminall minimal ridha adalah kita berbaik sangka atas apa yang Allah karuniakan kepada kita. misal gempa Lombok pada 28 september kemarin, lalu Allah hadirkan kembali gempa di Palu namun tidak hanya gempa diserta lebih dahsyat dari apa yang dialami oleh sodara kita di Lombok.

Maka sebagai orang beriman kita percaya “ tidak ada satu musibah pun yang terjadi tanpa izin Allah.” Allah pilih palu sebagai tempat Allah hadirkan musibah ini. Lalu tsunami itu menyisakan kejadian di 28 september 2018 itu sudah memutuskan pesta nomoni. pesta nomoni jika di jawa namanya sedekah laut untuk menolak bala, ada kepala sapi dll yang sudah dilarungkan ke laut untuk menolak bala selama 3 hari. dan mash banyak orang yang sedang di



pesta nomoni sekitar 1000 orang yang belum semuanya ketemu.



LUMPUR LIQUIFAKSI

yang menegelamkan dua kampung besar, sekitar 5000 orang terkubur hanya dalam waktu sekejap sekian ratus bahkan ribu rumah ternggelam dalam lumpur. tanah itu bergerak menenggelamkan segala yang ada. semua ini musibah yang terjadi karena izin Allah.


MUSIBAH

sebuah peristiwa, bisa jadi manis ataupun pahit. namun orang Indonesia bilang cenderung yang pahit. musibah mempunyai 3 arti :

1.    bala’ artinya bencana kerusakan malapetaka

maksudnya adalah ‘adzab muaqaddam adalah adzab yang didahulukan. dan ini sifatnya hanyalah Dp saja seperti kepada kaum ‘adh, allah timpakan kepada mereka musibah sebagai bala ketika mereka ada didunia. akan menjadi bala jika meresponnya dengan sukhthu artinya membenci.
2.    ibtila’ artinya cobaan

sering denger orang yang mendapatkan cobaan sakit maka itu menjadi cobaan untuk dia. maksudnya adalah kaffarah dzunub , jadi Alalh ingin menghapus dosa ini maka Allah kasih dia musibah.dia ketika mendapatkan musibah lalu direspon dengan sikap sabar. sabar adalah menerima musibah tetapi merasakan pedihnya musibah, jadi dia tidak bisa memungkiri dia perih dengan musibah namun ia menerima , dan buktinya adalah ia tidak melakukan yang Allah tidak suka namun perihnya yang terasa itu menunjukkan proses penghapusan dosa sedang berjalan namun dia tahan , tidak berontak dan dia terima rasa perih itu. Jika digambarkan seorang ibu yang mempunyai anak, abis main bola



main bol di tanah berlumpur dan pulang badannya kotor. lalu mandilah si anak dan keluar anaknya masih kotor maka si anak disuruh mengulangi akhrinya pegang tangan anak, lalu digosok namun tidak hilang juga kotorannya lalu disikatlah anak ini, karena badannya disikat badannya terasa perih namun dia tau ibunya perih. karena si anak sabar maka kotorannnya cepet bersih. demikian juga orang yang ditimpa musibah dan terus sabar hingga dosanya maka dia kan hafal namun jika berontak saat disikat ibunya ketika mandi maka yang harus dilakukan adalah :

sabar itu membuat kita menghindar dari perbuatan yang Allah tidak suka. maka kita tetap menyapa dia yang menghina kita namun suruh ketemu dia dan duduk berdampingan maka saya ga snggup maka jarak kita dengan ridha masih jauh.

3.  mihnah ujian

rafi’ud darajat, untuk mengakta derajat, caranya dengan Allah kasih musibah untuk mengangkat derajatnya dan dengan musibah itu derajatnya terangkat seperti musibah yang diberikan kepada Nabi Ayyub. mihnah ini untuk mereka yang ketika mendapatkan musibah dia memilih ridha. ridha adalah hatinya lapng aja ga ada perih dan setelah lapang dan ia berpikir amal baik apa yang lalu dia lakukan dia berpikir ini musibah ladang amal bagi Allah.

Ridha adalah menjadikan apapun musibah hidup kita sebagai

ladang untuk beramal baik.

indah sekali jika kita bisa ridha atas apapun musibah dalam hidup ini dan disikapi dengan hati yang lapang lalu dijadikan ladang amal dan dihiasi amal baik itu dengan ikhlas. maka beputarlah roda kehidupan dan bergerak semakin cepat mengantarkan kita kepada ridha Allah.






sikap kita yang seharusnya lebih lapang namun dalam berbagi kesempatan termasuk dalam hal hal yang bersifat untuk sedikit jahat misal kontek siasi itu sering kali dinakalin maka sikap ridho ataupun apa?

jawaban :

tidak ada satupun musibah terjadi kecuali dengan izin Allah maka apapun musibahnya itu yang penting sikap kita kepada orang yang bikin maslaah musibah atau sikap kita ke Allah? ke Allah, yang paling penting tunjukkan sikap baik kita ke Allah , seperti apapun orang yang memfitnah akan sampai dia sanpai berhasil memfitnah apakah karena kemahiran stranggel dia ? itu karena Allah mengizinkan fitnah itu mengenai kita dan jika tidak mengizinkan walaupun semua orang sepakat untuk mecelakan seseorang maka mereka tidak akan terjadi kecuali izin Allah” maka berari segalanya yang penting adalah antara kita dengan Allah. sikap terbaik apa nih yang ditunjukkan kepada Allah.


jika lagi banyak dosa maka paling banter kita bersabar atas fitnah itu, jika tidak terima dan rasanya ingin balas namun tidak boleh tapi saya tidak bisa dan ditahan maka itu kita memahami bias jadi iftnah ini terjadi karena engkau ingin menghapus dosa maka pedihnya fitnah itu akan membuat kita menahan karena sebenenrya Allah sedang membersihkan saya melalui dia yang diperankan untuk mengantarkan musibah ini dan urusan saya dengan Allah. maka terima saja pedih itu dan jika dosanya sudah terpaut lewat musibah itu maka pedihnya akan hilang dengan sendirinya sehingga besok lusa kita bertemu orang yang fitnah kita biasa bias saja. dan jika kita menerima dan tidak melakukan pemberontakan maka fitnah itu tdak akan menjatuhkan kepada kita itu fitnah hanya untuk membersihkan dosa dan tidak merusak nama baik kita.

Komentar